Senin, 11 Februari 2013

Dinas Pendidikan Dorong Siswa SMK Buat Mobil


PONTIANAK, KOMPAS.com - Dua sekolah menengah kejuruan di Provinsi Kalimantan Barat akan membuat sepeda motor dan mobil dengan tingkat ciptaan komponen mencapai 70 persen yang siap diluncurkan ke masyarakat pada tahun 2013.
"Kedua sekolah itu yakni SMK Muhammadiyah Sintang dan SMK Negeri 4 Pontianak," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar, Alexius Akim di Pontianak, Selasa (11/12/2012).
Ia menjelaskan, SMK Muhammadiyah Sintang akan fokus untuk membuat sepeda motor yang bentuknya mirip dengan Harley Davidson namun dengan kapasitas mesin yang lebih kecil.
Sedangkan SMK Negeri 4 Pontianak, membuat mobil jenis jeep dengan kapasitas mesin yang juga tidak terlalu besar. Ia menambahkan, masing-masing sekolah akan mendapat bantuan sekitar Rp100 juta dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar.
Namun, lanjut dia, ada sejumlah spesifikasi yang harus dipenuhi para pelajar yang membuat kedua jenis kendaraan itu.
"Supaya hasil karya mereka diakui, maka setidaknya hasil 60 persen sampai 70 persen diantaranya, merupakan ciptaan atau kreativitas mereka. Bukan menjiplak," katanya.
Sementara untuk mesin, ia mengakui masih menggunakan produk dari pabrikan automotif karena kemampuan pelajar yang terbatas.
"Tetapi, nanti akan kita lihat hasilnya seperti apa. Mampu atau tidak mereka mencapai kualitas seperti yang sudah ditargetkan, baik dari segi kemampuan mesin, kualitas hingga kelaikan jalan," katanya.
Ia mengakui, dari segi kemampuan, para siswa SMK itu sudah mampu merakit mobil atau motor di sekolah masing-masing.
"Tetapi, kemampuan itu baru sebatas tingkat internal saja. Sekarang pemerintah mendorong agar mereka mampu membuat mobil atau motor yang kualitasnya hampir menyamai kendaraan pabrikan," kata Alexius Akim.
SMK Negeri 4 Pontianak misalnya, selain dikenal unggul di bidang automotif, juga di elektronika. Ia mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir para siswa SMK Negeri 4 Pontianak dari jurusan elektronika telah menghasilkan ribuan unit LCD yang dipasok untuk kebutuhan perusahaan komputer Zyrex.
"Potensi-potensi ini yang harus terus dikembangkan. Bukan tidak mungkin nantinya akan ada karya SMK di Kalbar yang benar-benar dihasilkan secara lokal, tidak atas nama kebutuhan perusahaan tertentu," ujar Alexius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar